Banyak orang yang menyamakan social media listening tools dengan social media listening tools. Meski keduanya ditujukan untuk memantau perilaku target audiensi di platform digital, ada sejumlah perbedaan yang perlu Anda simak. Silakan cek selengkapnya di bawah ini!
1. Berdasarkan tujuan
Tools untuk social media listening ditujukan untuk mengembangkan bisnis. Misalnya merancang strategi pemasaran sampai product improvement. Sementara social media monitoring dapat Anda gunakan untuk membangun hubungan dengan target audiensi. Meski tujuannya berbeda, kedua tools ini dapat dipakai bersamaan.
2. Berdasarkan skala
Penggunaan social media listening memiliki jangkauan lebih luas. Anda sebagai pengelola media sosial juga disarankan aktif berinteraksi dengan audiensi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Lantas pada social media monitoring, skalanya lebih kecil, sebab Anda hanya memberikan respons sesuai feedback yang masuk.
3. Berdasarkan pendekatan
Kemudian berdasarkan pendekatan, social media listening memakai metode proaktif. Tujuannya adalah menangkap potensi lebih besar dari produk yang ditawarkan. Hal ini yang akan bermanfaat untuk pengembangan bisnis di masa depan. Sementara social media monitoring memakai metode reaktif untuk merespons target audiensi.
Ingin memahami lebih dalam cara memakai social media listening tools? Matamaya akan membimbing Anda terkait penerapan tools secara profesional. Jadi, hasil riset yang dilakukan terhadap target audiensi akan lebih akurat dan bermanfaat untuk bisnis.